Moskwa (ANTARA News/RIA Novosti-OANA) - Gempa berkekuatan 6,4 pada skala Richter mengguncang wilayah Jepang utara pada Selasa, kata laporan televisi nasional NHK mengutip keterangan pakar meteorologi setempat. Gempa tersebut hanya berjarak sekitar 100 mil dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima, yang bermasalah sejak gempa kuat dan tsunami pada awal Maret.

Pusat gempa tercatat berada di kedalaman 18,2 kilometer. Tidak ada peringatan tsunami dalam gempa terkini itu.

Beberapa guncangan pascagempa terus melanda Jepang setelah gempa 9,0 pada skala Richter dan tsunami memorak porandakan negeri itu pada 11 Maret. Jumlah korban tewas akibat bencana kembar itu lebih dari 11.000 jiwa, sementara lebih dari 16.000 orang masih dinyatakan hilang.

Gempa pada 11 Maret lalu itu juga memicu sejumlah ledakan di PLTN Fukushima, sehingga menimbulkan kebocoran radiasi dan pengungsian puluhan ribu warga di radius 20 kilometer dari PLTN tersebut.

Perdana Menteri Jepang Naoto Kan pada Selasa mengatakan bahwa gempa, tsunami, dan kecelakaan nuklir itu merupakan bencana terbesar bagi Jepang dalam beberapa dasawarsa belakangan dan kerugian negara ditaksir mencapai 310 miliar dolar Amerika Serikat.

Apakah semuanya masuk akal sejauh ini? Jika tidak, aku yakin bahwa hanya dengan membaca sedikit lebih, semua fakta akan jatuh ke tempatnya.

Sementara itu, kekhawatiran akan gempa kuat lain di Jepang masih terus terjadi, seiring dengan kegiatan seismik luar biasa, yang terus terjadi di seluruh wilayah Pasifik.

Pakar seismologi Rusia pada Selasa mencatat gempa berkekuatan 4,1 pada skala Richter di dekat kepulauan Kuril, yang dikenal sebagai Wilayah Utara di jepang. Tidak ada peringatan tsunami oleh pemerintah Rusia.

Kepulauan tersebut, seperti halnya Jepang, terbentang di wilayah Cincin Api, wilayah gempa dan vulkanik di sekitar Lingkar Pasifik, tempat 90 persen gempa di dunia terjadi.(*)

(Uu.KR-PPT/B002)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com