Pemimpin Libya Muammar KHadafi. (FOTO ANTARA/REUTERS/Ahmed Jadallah)

Tripoli (ANTARA News) - Ketua parlemen Libya, Abul Qasim al-Zuai, mengutuk serangan udara Barat terhadao negaranya sebagai aksi "agresi biadab" setelah Tripoli mengumumkan gencatan senjata dalam perangnya terhadap oposisi bersenjata di bagian timur negara itu. "Negara-negara Barat telah melakukan serangan udara di beberapa tempat di Tripoli dan Misrata, yang menimbulkan kerusakan sangat besar pada infrastruktur sipil dan lainnya," katanya pada konferensi pers di Tripoli, seperti dilaporkan AFP.

"Serangan biadab terhadap rakyat Libya itu terjadi setelah kami mengumumkan gencatan senjata," kata Zuai.

"Dalih bahwa serangan itu dirancang untuk melindungi warga sipil, berlawanan dengan apa yang terjadi di wilayah ini malam ini," katanya.

Kadang-kadang aspek yang paling penting dari subjek tidak segera jelas. Jauhkan membaca untuk mendapatkan gambaran yang lengkap.

"Sejumlah besar warga sipil terluka akibat serangan itu yang telah memenuhi rumah sakit, dan mobil-mobil ambulans masih berusaha untuk mencapai mereka," kata pejabat Libya itu, tanpa memberikan jumlahnya.

"Ketimbang mengirim misi pemantau dan pencari fakta, agresi ini telah dimulai," kata Zuai. "Agresi ini tidak akan meyakinkan rakyat Libya untuk menyerah pada kelompok-kelompok bersenjata yang dipimpin oleh Al Qaida" di Afrika Utara itu. (S008/AK/K004)

Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com