London (ANTARA News/AFP) - Harga minyak dunia di London `mixed` (bervariasi) pada Senin waktu setempat, dengan pasar mengawasi hati-hati ketidakstabilan politik di Libya dan wilayah Timur Tengah yang telah mendorong pasar naik dalam beberapa pekan terakhir. Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Mei naik 15 sen menjadi 115,74 dolar AS per barel dalamakhir transaksi di London.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk penyerahan Mei, turun 73 sen menjadi 104,67 dolar AS.

"Kerusuhan yang berlangsung di Timur Tengah dan pertempuran hebat di Libya terus membatasi sisi penurunan untuk harga minyak mentah," kata Andrey Kryuchenkov, seorang analis komoditas pada kelompok keuangan VTB Capital.

Pemberontak di Libya telah bergerak ke arah barat ibukota Tripoli setelah serangan udara pasukan koalisi pada Minggu menghantamSirte, kota kelahiran pemimpin Moamer Kadhafi.

Pasukan anti-pemerintah telah mulai merebut kembali kota-kota mereka yang lepas kepada pasukan pemerintah pekan lalu, dan telah berjanji bahwa pemberontakan mereka lebih lanjut tidak akan

menghambat produksi minyak di wilayah di bawah kendali mereka.

Dan seorang wakil oposisi mengatakan berencana untuk memulai mengekspor minyak "dalam kurang dari seminggu".

Semoga informasi yang disajikan sejauh ini berlaku. Anda juga mungkin ingin mempertimbangkan hal berikut:

"Kami memproduksi sekitar 100.000 barel sampai 130.000 barel per hari -- kami dapat dengan mudah meningkatkan itu menjadi sekitar 300.000 barel per hari," Ali Tarhoni, wakil pemberontak yang bertanggung jawab untuk ekonomi, keuangan dan minyak, mengatakan pada konferensi pers pada akhir pekan.

Libya yang kaya minyak itu memproduksi 1,69 juta barel per hari sebelum kerusuhan, menurut Badan Energi Internasional. Negara ini kini memproduksi 400.000 barel per hari.

Di tempat lain di Timur Tengah, pasukan keamanan berusaha keras untuk memulihkan ketertiban di kota utara Suriah,Latakia setelah kekacauan akhir pekan yang mengakibatkan 15 orang tewas dan lebih dari 150 orang luka-luka dalam protes anti-pemerintah yang dimulai awal bulan ini.

Di Yaman, Presiden Ali Abdullah Saleh yang diperangi mengatakan, dia tidak ingin berpegang teguh pada kekuasaan, tetapi memperingatkan hanya dialog yang bisa menyelamatkan negara yang dia perintah selama tiga dekade, tidak tergelincir ke dalam perang saudara.

Harga minyak memperoleh dukungan "dari meningkatnya ketegangan politik di Yaman dan Suriah serta perang sipil yang sedang berlangsung di Libya," kata analis pada grup riset JBC Energy pada Senin.

"Namun demikian, dengan hilangnya sebagian besar produksi Libya menjadi sangat diperhitungkan dalam harga Brent sebesar 115 dolar AS per barel dan produksi minyak mentah di Yaman dan Suriah yang relatif kecil kepentingnya untuk pasar minyak global, dampak bullish (harga) ini agak kecil." (A026/K004)

Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com