Medan (ANTARA News) - Ratusan unit kendaraan bermotor, Kamis, terjebak banjir yang menggenangi sejumlah titik di sepanjang jalan mulai dari kawasan niaga Pulo Brayan Medan hingga sekitar Pelabuhan Belawan. Pantauan ANTARA Medan, ketinggian air yang menggenangi sejumlah titik badan jalan Medan-Belawan (sekitar 20 kilo meter) hingga menjelang Pukul 13.000 WIB masih berkisar antara 10 centimeter hingga 30 centimeter, sehingga menyebabkan kemacetan panjang kendaraan bermotor.

Banyak kendaraan roda empat dan roda dua yang terjebak banjir mengalami mogok karena mesinnya terendam air bah yang meluap dari Sungai Deli sejak Kamis dinihari itu.

Sejumlah aparat kepolisian bersama petugas Dinas Perhubungan tampak harus bekerja ekstra keras mengatur arus lalu lintas di sejumlah titik banjir, guna meminimalisir kemacetan lalu lintas di kawasan jalan raya yang selama ini cukup ramai dilalui kendaraan itu.

"Untuk menghindari kemacetan sebaiknya para pengemudi kendaraan roda empat dan truk kami anjurkan melewati jalan tol saja," ucap A Tambunan, petugas Dinas Perhubungan Kota Medan yang bertugas di kawasan Pulo Brayan.

If you base what you do on inaccurate information, you might be unpleasantly surprised by the consequences. Make sure you get the whole mobil keluarga ideal terbaik indonesia story from informed sources.

Titik lokasi banjir di sepanjang jalan Medan-Belawan antara lain terjadi di sekitar Kelurahan Pulo Brayan Kota, Titi Papan, Mabar, Simpang Kantor, Martubung dan Labuhan.

Selain menggenangi badan jalan, banjir besar juga merendam puluhan ribu unit rumah warga yang berada di sekitar bantaran Sungai Deli yang tersebar di Kecamatan Medan Barat, Medan Mabar, Medan Labuhan dan Medan Belawan.

Bahkan, air bah juga menggenangi halaman sejumlah gudang dan pabrik di kawasan itu sehingga cukup menggangu aktifitas para pekerja.

Tinggi air di sekitar bantaran daerah aliran sungai (DAS) Deli di kawasan itu diperkirakan mencapai 30 centimeter hingga dua meter, sehingga banyak warga terpaksa sejak subuh mengungsi ke lokasi yang dianggap aman dari kepungan banjir.

Beberapa warga di Kelurahan Titi Papan menyebutkan, banjir yang melanda kawasan pinggiran DAS Deli pada pekan pertama Januari 2011 itu tergolong cukup besar jika dibandingkan dengan musibah serupa beberapa tahun sebelumnya.

Mereka juga mengaku masih mencemaskan kemungkinan terjadinya banjir besar susulan, karena debit air di DAS Deli hingga menjelang Kamis siang masih cukup tinggi dan cuaca di sebagian wilayah timur Provinsi Sumatera Utara selama sepekan terakhir cenderung diselimuti awan tebal dan kerap terjadi hujan.
(JRD/B010)