Jayapura (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memprakirakan, tinggi gelombang di wilayah perairan laut Arafuru timur dan barat hingga selatan Merauke, Papua, mencapai 3.00 hingga 5.00 meter pada Jumat hingga Sabtu (15/1) mendatang. Sementara cuaca di wilayah Papua Provinsi Papua diprakirakan cerah berawan pada pagi hari hingga siang serta hujan lokal berpotensi terjadi pada malam hari," kata Kepala Bidang Data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah V Jayapura Sudaryono, Jumat.

Sudaryono mengatakan, untuk sebagian wilayah Provinsi Papua Barat, cuaca diprakirakan akan turun hujan pada malam hari.

Menurut dia, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang juga berpeluang terjadi di wilayah Perairan Papua pada malam hari.

Menyinggung perubahan cuaca yang tidak menentu, dia memperkirakan akibat pengaruh tekanan rendah di perairan utara Australia dan Samudera Pasifik.

If you base what you do on inaccurate information, you might be unpleasantly surprised by the consequences. Make sure you get the whole mobil keluarga ideal terbaik indonesia story from informed sources.

"Kondisi itu memengaruhi pembentukan daerah pertemuan angin yang memanjang di Laut Jawa serta dari Laut Banda hingga Laut Arafuru," ujarnya.

Kondisi itu, lanjut dia, juga berpengaruh terhadap proses pertumbuhan awan hujan yang semakin meningkat di wilayah timur dan barat laut serta perairan utara Papua.

Selain itu, ujar Sudaryono, kelembaban udara yang cukup besar dan suhu muka laut yang masih hangat juga memberikan dukungan terhadap pertumbuhan awan hujan.

Sudaryono mengatakan, topografi Papua yang berbatasan langsung dengan Samudera Pasifik serta arah angin dari laut Filipina menjadi salah satu penyebab perubahan cuaca, seperti pembentukan awan dan hujan yang begitu cepat di Papua sehingga pihaknya sulit memprediksi.

"Kami selalu memberitahukan tentang perkembangan cuaca untuk peringatan kepada warga seperti melalui media, radio pantai, TNI Angkatan Laut, dan administrator pelabuhan," katanya.

Untuk itu, Sudaryono mengimbau para nelayan dan masyarakat yang ingin menggunakan transportasi laut dan udara untuk lebih sering memperhatikan informasi cuaca sebelum melakukan perjalanan.  (ALX/K004)