Manila (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Seorang penyiar radio asal provinsi Palawan di selatan Filipina ditembak hingga mati pada Senin, demikian kepolisian setempat. "Korban diidentifikasi bernama Jerry Ortega, seorang penyiar untuk Radio Mindanao Network Palawan," kata juru bicara Kepolisian Nasional Filipina Inspektur Senior Agrimero Cruz Jr.

Tersangka bernama Malon Dicamata itu telah ditangkap dan polisi menyita senjata pistol kaliber 45 dari tersangka.

You may not consider everything you just read to be crucial information about mobil keluarga ideal terbaik indonesia. But don't be surprised if you find yourself recalling and using this very information in the next few days.

Walikota Puerto Princessa Edward Hagedom mengatakan Ortega sempat menerima ancaman kematian melalui pesan singkat sebelum ia terbunuh. "Penyelidikan masih berlangsung," kata Cruz.

Dalam satu pernyataan yang dirilis Senin, Persatuan Jurnalis Nasional Filipina (NUJP) mengatakan, Ortega adalah wartawan ke-142 yang terbunuh sejak 1986 ketika demokrasi bergulir di negara itu setelah penggulingan Ferdinand Marcos.

"Jika pembunuhan tersebut terbukti sebagai pekerjaan suruhan, Ortega akan menjadi orang kedua yang terbunuh ketika Presiden Noynoy Aquino memimpin. Korban pertama adalah reporter radio Miguel Belen dari Iriga, Camarines Sur," kata NUJP.(*)
KR-PPT/H-AK