Friday, May 28, 2010

Malam Ismail Marzuki di Hard Rock

Dalam dunia sekarang ini, tampaknya hampir semua topik terbuka untuk diperdebatkan. Sementara aku sedang mengumpulkan fakta-fakta untuk artikel ini, saya cukup terkejut menemukan beberapa masalah saya kira diselesaikan sebenarnya masih dibahas secara terbuka.
VIVAnews - Beberapa waktu lalu tersebar berita melalui SMS, messenger, e-mail maupun media jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter mengenai nasib Rachmi Aziah, putri dari pahlawan nasional Ismail Marzuki, yang di usia 60 tahun dalam keadaan terlilit utang dan tidak mempunyai rumah tetap. Ya, begitulah nasib putri satu-satunya maestro musik yang dipanggil Maing itu.

Keadaan Rachmi ini menggugah sekumpulan anak muda yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Indonesia. Dengan diprakarsai antara lain Tongclay Siahaan, Yani Singgih, dan Paulus Panggabean, Masyarakat Peduli Indonesia sepakat mengadakan malam penggalangan dana untuk Pahlawan Bangsa, Ismail Marzuki.

Bagaimana Anda bisa meletakkan batas belajar lebih banyak? Bagian berikutnya mungkin berisi bahwa salah satu sedikit hikmat yang mengubah segalanya.

Seperti disampaikan dalam rilis ke VIVAnews, temanya adalah "Tribute to Ismail Marzuki." Pagelaran ini diadakan di Hard Rock Cafe, Jakarta, pada Minggu 30 Mei 2010 pukul 20.00. Acara ini dimeriahkan Project pop, Mike Mohede, Jimmu, Latinka, Reza ˜The Groove, Lita Zen, IsoEddy, KrishnaRAmaJikun, Andre Hehanusa, Saykoji, RWS, T-Five dan Arlan Djoe.

Selama hidupnya, Ismail Marzuki yang dilahirkan di Kwitang, Jakarta Pusat 11 Mei 1914, telah menelurkan sekitar 250 lagu yang antara lain adalah Juwita Malam, Selendang Sutra, Sepasang Mata Bola, Gugur Bunga, Rayuan Pulau Kelapa, Sabda Alam, dan lain lain.

Selain bermusik, Ismail Marzuki memberikan les bahasa Inggris, Belanda, Perancis dan Jerman untuk menafkahi keluarganya. Sang istri, Eulis Zuraida juga berjualan gado gado untuk membantu menambah penghasilan suaminya.

Sang maestro mempunyai kebiasaan menciptakan lagu di kamar dengan ditemani kopi dan makanan kecil buatan istrinya. Saat Ismail Marzuki selesai menciptakan lagu, ia akan memanggil sang istri  untuk mendendangkan lagu lagu ciptaannya untuk kemudian disempurnakan menjadi sebuah karya yang akhirnya banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia. (sj)

¢ VIVAnews
Anda tidak dapat memprediksi kapan mengetahui sesuatu yang ekstra tentang news akan berguna. Jika Anda belajar sesuatu yang baru tentang news dalam artikel ini, Anda harus mengajukan artikel di mana Anda dapat menemukannya lagi.

No comments:

Post a Comment