Seoul (ANTARA News/AFP) - Satu asosiasi warga Korea Selatan yang tinggal di China timur laut telah dihubungi oleh satu kelompok pengungsi Korea Utara untuk meminta bantuan, kata satu laporan, Rabu. "Kami menerima empat pesan telepon dari 19 sampai 21 Desember, dengan para penelpon mengaku mereka adalah bagian dari sekitar 30 sampai 40 orang, banyak dari mereka keluarga, yang baru-baru ini lari dari Korea Utara (Korut)," kata seorang pejabat yang tidak menyebut jati dirnya dari asosiasi di kota Dalian yang dikutip kantor berita Korea Selatan (Korsel) Yonhap.

"Mereka meminta bantuan untuk menghubungi pemerintah Korea Selatan,"kata pejabat tersebut.

Tidak ada komentar dari kementerian luar negeri Korsel.

Empat penelepon, semuanya menggunakan telepon publik setelah pukul 22:00 waktu setempat, pertama adalah pria berusia lebih dari 50 tahun dan kemudian seorang wanita yang diperkirakan berusia 30 atau 40 tahunan, kata pejabat tu.

Is everything making sense so far? If not, I'm sure that with just a little more reading, all the facts will fall into place.

"Para penelpon semuanya berbicara dengan suara yang sangat memilukan dan gugup," kata pejabat itu.

Konsulat Korsel di Shenyang sedang menyelidiki masalah itu, kata Yonhap.

Dengan alasan kekurangan pangan dan kesulitan-kesulitan lainnya di negara komunis itu, Seoul mengatakan bulan lalu bahwa jumlah pengungsi yang meninggalkan Korut pergi ke Korsel mencapai 20.000 orang.

Tetapi dalam satu tindakan yang jarang terjadi bahwa satu kelompok besar pengungsi mencari suaka di Korsel.

Hampir semua pengungsi Korut terlebih dulu pergi ke China, tempat mereka berisiko dipulangkan jika tertangkap. Mereka berusaha mengungsi di konsulat Korsel atau pergi ke sebuah negara ketiga dari mana mereka bisa pegi ke Seoul.(*)
(Uu.H-RN/B002/R009)