Mukomuko (ANTARA News) - Pejabat Perwakilan Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyebutkan, usulan pembukaan jalan melalui kawasan konservasi Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) itu atas permintaan masyarakat. "Pemerintah setempat ingin pembukaan jalan tembus dari daerah ini menuju Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi itu melalui prosedur, ini dilakukan untuk menjaga agar masyarakat tidak melanggar hukum dengan cara beramai-ramai membuka jalan sendiri," kata salah seorang pejabat dinas tersebut M.Rizon di Mukomuko, Rabu.

Ia mengatakan berbagai tahapan usulan sudah disiapkan oleh pemerintah setempat, mulai dari tanda tangan ribuan masyarakat Sungai Ipuh dan uji kelayakan yang dikeluarkan oleh Universitas Bengkulu.

"Pemerintah hanya sebagai fasilitator dalam permasalahan ini, keinginan untuk membuka jalan merupakan aspirasi dari masyarakat Sungai Ipuh dan Masyarakat Lempur," ungkapnya.

Agar pembukaan jalan tidak melanggar aturan maka pemerintah setempat mengikuti tahapan-tahapan yang merupakan persyaratan mengajuan kepada Menteri Kehutanan.

"Pada 2011 pemerintah akan melakukan upaya yang lebih jauh untuk melengkapi persyaratan perizinan seperti Analisis Dampak Lingkungan," urainya.

Menurut dia, bila pembukaan jalan tidak merusak lingkungan besar kemungkinan pemerintah akan terus melakukan upaya mendapatkan izin pembukaan jalan.

"Tetapi bila sebaliknya pembukaan jalan justru bisa merusak lingkungan, maka pemerintah tidak akan melanjutkan usulan pembukaan jalan," urainya

If you don't have accurate details regarding mobil keluarga ideal terbaik indonesia, then you might make a bad choice on the subject. Don't let that happen: keep reading.

"Pemerintah setempat sudah tiga kali mengusulkan pembukaan jalan tembus Lempur menuju Sungai Ipuh melewati TNKS, tetapi usulan belum disetujui, untuk itu sebelum dilakukan usulan pemerintah akan melengkapi semua persyaratan agar usulan bisa diterima," urainya.

Ia menerangkan, tahapan perizinan sudah dilakukan mulai dari uji kelayakan dari Universitas Bengkulu, sekarang pemerintah menunggu hasil Analisis Dampak Lingkungan terhadap kawasan yang diusulkan untuk dibuka.

"Bila Dampak Analisis Lingkungan tidak mendukung rencana pembukaan jalan tersebut, kemungkinan pemerintah setempat batal mengusulkan tetapi bila mendukung maka usulan tetap dilanjutkan," urainya.

Disamping itu, ada dua pertimbangan pembukaan jalan tembus Lempur menuju Sungai Ipuh, pertama pertimbangan budaya.

Berdasarkan sejarah dua daerah yang dibatasi oleh TNKS masih satu rumpun sehingga dengan terbukanya jalan tersebut bisa mempererat kembali tali silaturahmi.

"Mereka itu satu budaya, satu bahasa, sehingga sejak 2007 ribuan warga Sungai Ipuh mendesak supaya jalan itu dibuka supaya bisa membuka hubungan dengan kerabat mereka yang berada di Lempur, Kabupaten Kerinci.

Pertimbangan kedua, secara terbukanya hubungan kerjasama dibidang ekonomi karena masing-masing daerah saling membutuhkan untuk pertukaran hasil bumi.

"Warga Lempur menginginkan hasil bumi dari Mukomuko seperti ikan laut, kelapa, dan hasil bumi lainnya, sebaliknya Mukomuko sangat membutuhkan hasil bumi dari Kabupaten Kerinci, untuk itu dibutuhkan jalan supaya akses transportasi darat menjadi lebih mudah," urainya.

Selaian itu, hasil pertambangan yang berasal dari Kerinci bisa dibawa mengunakan mobil truk menuju Kabupaten Mukomuko, mengingat Mukomuko akan menyiapkan pelabuhan laut yang berlokasi di Kubang Badak yang rencanakan akan dibangun pada 2011.  (ANT-149/K004)