Kudus (ANTARA News) - Ratusan pelajar Sekolah Dasar dan Taman Kanak-kanak Cahaya Nur Kudus, Jawa Tengah, Kamis, menggelar doa dan menggalang dana untuk korban letusan Gunung Merapi serta gempa dan tsunami di Mentawai, Sumatera Barat. Acara doa bersama yang dilanjutkan dengan penggalangan dana tersebut juga dimeriahkan dengan atraksi pesulap yang berpakaian ala badut.

Wakil Kepala Kurikulum SD Cahaya Nur, Petrus Warsono mengatakan, aksi doa dan penggalangan dana ini merupakan salah satu bentuk untuk menumbuhkan rasa kepedulian anak untuk membantu sesama yang terkena bencana.

"Aksi damai ini juga sebagai bentuk ungkapan simpati terhadap para korban bencana alam," ujarnya.

Sedangkan penampilan badut sulap, katanya, untuk menghibur anak agar tidak terlalu tegang dalam mengikuti acara.

So far, we've uncovered some interesting facts about mobil keluarga ideal terbaik indonesia. You may decide that the following information is even more interesting.

"Uang yang terkumpul akan kami sumbangkan kepada korban bencana di Mentawai dan Gunung Merapi dalam bentuk uang melalui penyalur khusus," ujarnya.

Salah seorang siswa kelas VI SD Cahaya Nur Andre Sapoetro mengaku, turut berduka atas bencana alam yang menimpa masyarakat di kawasan Gunung Merapi dan Mentawai.

"Mudah-mudahan, korban selamat terutama anak-anak masih bisa sekolah dan tidak ada yang kelaparan," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus Bambang Kismanu mengaku, masih menunggu instruksi dari Pemerintah Provinsi Jateng dalam membantu korban bencana alam di Yogyakarta dan Mentawai.

"Biasanya, kami mendapatkan kesempatan iktu membantu korban bencana alam sekitar satu bulan berikutnya," ujarnya.

Saat ini, kata dia, DKK Kudus belum memiliki rencana mengirimkan relawan maupun bantuan obat-obatan. (ANT/K004)