Liputan6.com, Brebes: Air bersih sangat dicari warga Brebes, Jawa Tengah. Tak heran ketika delapan mobil tangki air bersih bantuan dari Kepolisian Resor Brebes tiba, ratusan warga Desa Cikeusal Kidul berebut karena khawatir tak kebagian, Sabtu (24/9). Maklum jumlah warga yang membutuhkan air mencapai ribuan, sedangkan mobil tangki air yang datang cuma delapan unit. Desa Cikeusal Kidul merupakan salah satu daerah terparah yang terkena bencana kekeringan. Sumur-sumur milik warga mengering sejak usai Lebaran silam. Menurut warga, untuk mendapatkan air bersih terpaksa membeli air seharga Rp 2500 per jerikan. Dan buat memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti minum, memasak, mandi atau mencuci warga merogoh kocek sampai Rp 20 ribu per hari. Soal pembagian air bersih, Polres Brebes berjanji mengirim bantuan secara berkala dan bergilir. Kendala serupa dialami warga Kampung Barane, Majene, Sulawesi Barat. Karena terdesak kebutuhan, mereka membobol jaringan pipa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang cuma mengalir sekali sepekan. Waktu terbaik untuk belajar tentang
bejubel market place terbaik indonesia adalah sebelum Anda berada di tengah-tengah hal. Wise pembaca akan terus membaca untuk mendapatkan beberapa pengalaman berharga
bejubel market place terbaik indonesia sementara itu masih bebas.
Agar semua kebagian air, warga dijatah hanya dua jeriken per kepala keluarga. Meski dijatah, banyaknya warga yang membutuhkan air dan kecilnya air yang mengalir, membuat mereka harus antre berjam-jam. Sementara untuk mengisi satu jeriken berkapasitas 20 liter diperlukan waktu hampir setengah jam. Terkait tindakan warga, PDAM setempat hingga kini tak mempersoalkan sikap warga. Sedangkan di Banyumas, Jawa Timur, musim kemarau panjang berdampak pada mewabahnya penyakit cacar air. Di Desa Pageraji, Kecamatan Cilongok, penyakit cacar bahkan menjangkiti empat kakak beradik dalam satu keluarga. Penyakit yang disebabkan bakteri ini diduga menyebar lewat air kotor dikonsumsi warga. Bahkan pengurus sekolah Madrasah Ibtidaiyah Ma'arif NU 1 Pageraji memisahkan para siswanya untuk mencegah kian menyebarnya cacar air. Warga berharap pemerintah daerah setempat mengadakan pengobatan massal. Tujuannya agar penyakit tak meluas.(AIS)
Agar semua kebagian air, warga dijatah hanya dua jeriken per kepala keluarga. Meski dijatah, banyaknya warga yang membutuhkan air dan kecilnya air yang mengalir, membuat mereka harus antre berjam-jam. Sementara untuk mengisi satu jeriken berkapasitas 20 liter diperlukan waktu hampir setengah jam. Terkait tindakan warga, PDAM setempat hingga kini tak mempersoalkan sikap warga. Sedangkan di Banyumas, Jawa Timur, musim kemarau panjang berdampak pada mewabahnya penyakit cacar air. Di Desa Pageraji, Kecamatan Cilongok, penyakit cacar bahkan menjangkiti empat kakak beradik dalam satu keluarga. Penyakit yang disebabkan bakteri ini diduga menyebar lewat air kotor dikonsumsi warga. Bahkan pengurus sekolah Madrasah Ibtidaiyah Ma'arif NU 1 Pageraji memisahkan para siswanya untuk mencegah kian menyebarnya cacar air. Warga berharap pemerintah daerah setempat mengadakan pengobatan massal. Tujuannya agar penyakit tak meluas.(AIS)
No comments:
Post a Comment